Kiprah kaum Milenial di kancah politik Indonesia


Jakarta - PojokPolitik.Online.com

Terpilihnya Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ini menambah deretan kaum milenial yang menjadi pucuk pimpinan partai politik di Indonesia. Bahkan putra bongsu Presiden Joko Widodo ini di nobatkan sebagai Ketua Umum Partai Politik termuda di negeri ini. 

Di usia yang baru 28 tahun,  tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Kaesang Pangarep untuk membutikan kepiawaiannya. Karena tidak sedikit orang yang menduga penunjukannya diduga semata mempertimbangkan statusnya sebagai anak presiden. Bahkan Kaesang dianggap tidak punya kompetensi politik menduduki posisi ketua partai. Namun tidak sedikit yang memuji keberanian Kaesang dan menghormati keputusan PSI. Terlepas dari polemik tersebut tentu ini adalah angin segar bagi para kaum muda yang jenuh dengan hingar bingar politik di negeri ini yang di dominasi kaum tua. 

Seperti yang dikutip laman  CNNIndonesia.com,  ternyata ada beberapa tokoh muda yang berusia dibawah 40 tahun yang pernah memimpin  partai politik. Tentu kita berharap akan ada sosok sosok milenial berikutnya yang siap mewarnai dunia politik kita.


1. Ridho Rahmadi 


Ridho Rahmadi   menjabat sebagai Ketua Umum Partai Ummat pada usia 36 tahun.Menantu dari mantan pendiri Partai Amanat Nasional atau PAN Amien Rais tersebut dideklarasikan langsung oleh Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais pada 29 April 2021.

Cukup mengejutkan karena latar belakang Ridho Rahmadi bukan berasal dari dunia politik, melainkan akademisi yang fokus pada bidang sains data dan AI.

Ridho tercatat sebagai staf pengajar di Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) sejak 2009 dan menjabat sebagai Kepala Laboratorium Riset Teknik Informatika UII.

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Ummat, Ridho bertugas di tim IT untuk mengelola platform digital dan server Partai Ummat. 


2. Grace Natalie

Wanita cantik kelahiran Jakarta, 4 Juli 1982 itu berumur 32 tahun ketika menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI

Sebelum berkarier di politik, Grace sangat dikenal sebagai jurnalis di beberapa stasiun televisi. Ia juga sempat bergabung dan menjadi CEO di lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada pertengahan 2012.

Berdasarkan berbagai pengalaman dan ilmu di dapatkannya Grace mencoba menapaki dunia politik. Bersama beberapa rekannya, Grace mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di tahun 2014.

Grace lalu menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI di tahun 2021. Setalah itu, posisinya sebagai Ketua Umum PSI  digantikan oleh Giring Ganesha. 

Pada pemilu 2019, Grace sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun sayang dirinya gagal memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen untuk bisa merebut kursi di Senayan.

3. Muhaimin Iskandar

Pria yang lebih sering di panggil Cak Imin sudah cukup lama malang melintang di dunia politik . Ia mengawali kariernya sebagai salah satu pendiri PKB bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang dideklarasikan tahun 1998.

Sebelumnya, ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB periode 1992-2002 dan 2004-2005. Kemudian Cak Imin dipercaya sebagai Ketua Dewan Tanfidziah DPP PKB periode 2002-2007.

Cak Imin adalah politikus senior yang menjadi anggota DPR RI selama empat periode, yaitu dI Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2014, hingga Pemilu 2019. Lalu menjadi Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di usia 39 tahun. Ia memimpin PKB selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2019-2024

Puncak karier politiknya adalah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

4. Budiman Sudjatmiko

Karier politiknya sudah melejit jauh sebelum bergabung dengan PDIP. Pada dekade 90-an Budiman sudah dikenal sebagai  salah satu tokoh aktivis prodemokrasi yang ber oposisi menentang rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto kala itu.
Budiman dan kawan-kawannya mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada 1996 sebagai alat perjuangan melawan rezim Orde Baru. Ia menjabat ketua umum pertama PRD. Saat  berusia baru 26 tahun. Jauh lebih muda dari Kaesang Pangarep. 

Akhirnya Partai Rakyat Demokratik atau PRD  di bubarkan oleh rezim pemerintahan Orde Baru. Pemerintah Soeharto saat itu menuduh PRD sebagai dalang dalam unjuk rasa besar kaum buruh dan peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996. Bahkan Budiman sudjatmiko dan beberapa pengurus partai yang mayoritas anak muda itu ditangkap dan dijebloskan ke penjara. 

Itukah sekelumit tokoh tokoh muda yang memiliki integritas dan piawai dalam dunia politik di tanah. Masih banyak tokoh tokoh muda lainnya seperti Ir. soekarno, Sutan Syahrir, bahkan hingga DN Aidit. Mereka adalah orang orang muda dibawah usia 40 tahun yang telah berhasil meraih puncak kesuksesan dalam kancah perpolitikan di Indonesia. Terlepas dari ideologi dan paham politik mereka. Tentunya ini bisa menjadi pemicu untuk para generasi milenial bahwa politik bukan milik kaum tua saja. Diharapkan dengan munculnya tokoh tokoh muda dalam perpolitikan di Indonesia dapat memunculkan ide ide dan inovasi baru dalam sistem politik di negeri ini. 

AGP

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama