Dari Korupsi ke Kursi Wali Kota, Bisakah Masa Lalu Dilangkahi?

 


PojokPolitik - Nama Dandan Riza Wardana kembali mencuat setelah ia resmi mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Bandung dalam Pilkada serentak 2024. Namun, meskipun ambisinya untuk memimpin Kota Bandung semakin terlihat jelas, jejak kelamnya di dunia politik dan hukum masih membayangi langkahnya.


Dandan menjadi sorotan tajam pada Januari 2017, saat ia terjerat dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Polrestabes Bandung. Ia diduga menerima suap melalui bawahannya untuk mempermudah proses perizinan bagi para pengusaha. Pengadilan Negeri Bandung akhirnya memutuskan Dandan bersalah melanggar Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara serta denda sebesar Rp 50 juta atau subsider satu bulan kurungan.


Meski ia tidak menikmati hasil suap, hakim menekankan bahwa Dandan, sebagai pejabat publik, seharusnya menjadi contoh yang baik dalam upaya pemberantasan korupsi. Putusan ini membuat masa depan politiknya terguncang, namun tidak mematikan keinginannya untuk kembali aktif di dunia politik.


Setelah menjalani hukuman, Dandan beralih ke dunia bisnis. Ia menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Jaswita Bumi Persada sejak 2020 dan PT Multazam Mulia sejak 2023. Namun, meskipun kembali ke dunia bisnis, bayang-bayang kasus pungli yang menjeratnya tetap menjadi perhatian publik.


Tidak lama setelah mengumumkan dirinya maju sebagai calon Wali Kota Bandung, Dandan mulai memasang spanduk di berbagai sudut kota untuk menarik perhatian publik. Namun, langkah ini mendapat banyak sorotan dan kritik, mengingat masa lalunya yang penuh kontroversi. Publik pun mempertanyakan apakah Dandan benar-benar layak memimpin Kota Bandung, mengingat rekam jejaknya yang tercoreng oleh kasus hukum.


Pilkada 2024 akan menjadi panggung bagi Dandan untuk membuktikan bahwa ia dapat mengubah citra dirinya dan membawa Bandung menuju perubahan. Namun, pertanyaan besar tetap menggantung di udara: Apakah publik dapat memaafkan masa lalunya yang penuh dengan isu korupsi? Atau masa lalu tersebut akan terus membayangi ambisinya?***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama